Ngomongin soal motor matic, kendaraan ini jelas jadi primadona di
Indonesia saat ini. Sobat Honda bisa buktikan sendiri dengan melihat
keberadaannya yang selalu nongol di jalanan. Bahkan motor Matic Honda
seperti Honda BeAT dan Vario series benar-benar merajai penjualan sepeda
motor di Indonesia lho!!
Motor matic memang punya daya tarik tersendiri, yaitu kemudahan
pengoperasiannya. Sobat Honda enggak perlu lagi oper naik turunin gigi.
Tinggal gas langsung ngacir karena motor matic dibekali dengan system
continous variable transmission (CVT). Tentu cara merawatnya beda sama
motor bebek atau sport dong!
Nah sekarang kita bahas nih salah satu komponen vital di dalam system
CVT motor matic, yaitu roller!
Roller adalah sebuah komponen yang berada
di bagian pulley depan atau pulley primer pada sepeda motor jenis
matic. Motor jenis matic menggunakan penghubung berupa drivebelt yang
bertumpu pada pulley. Nah roller yang merupakan pemberat yang mengatur
besar kecilnya diameter pulley yang berhubungan dengan perbandingan
reduksi putaran mesin.
Bingung? Sekarang bayangin motor bebek atau sport aja, nah
pulley depan adalah gear depan, pulley belakang adalah gear belakang.
Sedangkan drive belt itu ibarat rantainya! Kalau Sobat Honda sempat
memperhatikan mekanik membongkar bagian CVT motor, roller
letaknya di pulley depan. Bentuknya ya bundar seperti kerikil!
Fungsi dari bentuk bundar dan sempurna mempermudah pergerakan dari
pulley. Roller ini ada umurnya juga. Bila bentuknya sudah tidak bundar,
maka sudah waktunya anda mengganti Roller motor matic kesayangan.
Kalau motor biasa bisa diutak atik performanya dengan mengganti gir
depan dan belakang, maka motor matic bisa dioprek juga dengan mengganti
rollernya nih. Brosis bisa mengorbankan akselerasi namun mendapatkan top
speed yang lebih tinggi dengan menggunakan roller yang lebih berat.
Sebaliknya, jika Sobat Honda pengen mendapatkan akselerasi yang lebih
responsive namun top speed akan sedikit berkurang, Sobat Honda bisa
menggunakan roller yang lebih ringan!
Kondisi roller yang sudah kurang bagus bisa dikenali dari bunyi
klotak-klotak dari bagian box CVT motor. Kalau sudah sampai
mengeluarkan bunyi seperti itu, kebanyakan fisik roller sudah berubah.
Dari bulat jadi hancur. Faktor sia pemakaianlah yang membuat roller jadi
peyang.
Ciri roller sudah peyang, seperti belt yang performanya menurun. Saat
grip gas dipelintir ada rasa ndut-ndutan. Kalau ciri-ciri tersebut
sudah muncul di motor matic kesayangan, baiknya langsung diganti aja
rollernya di Ahass terdekat dirumah Sobat Honda yaa. Soalnya kalau terus-terusan dipaksa akan berakhir
rusak dan bisa merembet ke komponen lain seperti kampas kopling dan juga
Drive Belt. Jadi makin repot nantinya!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar